Brightees, tahukah kamu? Tol Lampung-Palembang bisa mempersingkat waktu tempuh antara Bandar Lampung ke Palembang sebanyak lebih dari 50%, loh! Jika kamu melewati jalur lintas Sumatra, maka butuh waktu sekira sembilan jam untuk sampai ke Palembang. Akan tetapi, kamu Cuma butuh waktu sekira empat jam saja jika menggunakan tol Lampung-Palembang. Amazing banget, kan?
Ruas tol Lampung-Palembang merupakan bagian dari tol Trans Sumatra yang kelak akan menghubungkan bagian selatan hingga utara pulau Sumatra. Ruas tol ini telah diresmikan sejak Januari 2021 lalu. Kehadiran ruas tol Lampung-Palembang sangat berdampak bagi kebangkitan pariwisata di kota tercinta saya, Bandar Lampung. Jika weekend tiba, kota saya ini jadi ramai dengan para pelancong dari Palembang dan sekitarnya. Kendaraan dengan nopol ‘BG’ banyak berseliweran di jalan-jalan kota Bandar Lampung.
Pun sebaliknya, tak sedikit warga Lampung yang plesiran ke Palembang. Saya sudah lama banget tergiur untuk plesiran ke Palembang dan mencicipi ruas tol Lampung-Palembang. Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga deh icip-icip tol Lampung-Palembang di awal Juli lalu. Gimana sensasi berkendara melewati ruas tol Lampung-Palembang dan berapa besaran tarif yang harus dibayar? Yuk, cari tahu di artikel ini!
View keren di sepanjang jalan yang bergejolak
Jika melewati ruas tol Lampung-Palembang, kamu pasti akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang menawan. Di sisi kiri dan kanan jalan akan terlihat perbukitan, perkebunan, perkampungan, hingga sungai yang mengalir. Memang wilayah Lampung dan Sumatra Selatan dialiri oleh banyak sungai yang cukup besar. Tak heran jika kamu banyak menemukan pemandangan sungai yang begitu indah. Bahkan, banyak pula didapati rumah warga yang terbuat dari kayu, tegak berdiri di pinggiran sungai dan rawa. Eksotis banget!
Tak hanya itu, kamu juga akan melihat jejeran pohon sawit yang berbaris rapi sepanjang puluhan kilometer di sisi jalan tol. Ibu saya saja sampai terkagum-kagum melihat barisan pohon sawit yang gak ada habisnya. Ujung-ujungnya malah tanya ini kebun sawit punya siapa? Ya Allah kepo banget si ibu ini.
Ada satu lagi tempat yang menurut saya iconik banget dan gak boleh kamu lewatkan loh, Brightees! Hayo, ada yang bisa tebak gak, nih? Sebelum Gerbang Tol Keramasan, ada sebuah jembatan tol yang diklaim sebagai jembatan tol terpanjang di Indonesia. Dijuluki jembatan tol Ogan, tempat iconic ini memiliki panjang sekira 1,6 kilometer dan mengalir di atas sungai Ogan.
Menariknya lagi, jembatan ini terlihat cantik karena dihiasi dengan ornamen songket, kain khas Sumatra Selatan. Ornamen etnik ini ada di sepanjang perapet, atau tembok pembatas sisi jembatan tol Ogan. Gak Cuma itu, kamu juga akan melihat replika candi Muara Takus yang merupakan salah satu situs bersejarah di Bumi Sriwijaya. Wah, menarik banget, ya?
Berbanding terbalik dengan pemandangan yang indah, kondisi jalan tol tak selalu mulus dari awal hingga akhir. Di beberapa titik terdapat jalan yang bergejolak seperti kawula muda, bumpy banget! Kalau gak hati-hati, mobil serasa terbang kayak di film Hollywood gitu. Jalan yang bergejolak ini banyak terdapat di ruas tol Kayu Agung, karena ruas tol ini membelah daerah rawa dan sungai. Jadi, harus ekstra hati-hati ketika berkendara ya, Brightees!
Terlebih jika kamu berkendara di malam hari, perhatikan kecepatan kendaraan karena tol Lampung-Palembang ini minim penerangan. Kondisi ini cukup menyulitkan pengendara, loh! Terbukti ketika saya melewati tol Lampung-Palembang di siang hari, waktu tempuh yang dibutuhkan hanya empat jam saja. Akan tetapi, butuh waktu hingga lima jam ketika melewatinya di malam hari.
Istirahat sejenak di rest area
Buat kamu yang mau istirahat sejenak untuk sekadar meluruskan kaki atau berkunjung ke toilet, bisa banget! Tol Lampung-Palembang memiliki banyak rest area baik tipe A maupun tipe B. Di perjalanan beberapa waktu lalu, saya melewati sebelas rest area yang meliputi kilometer 116, 163, 172, 208, 215, 234, 239, 277, 306, dan terakhir 311.
Kondisi rest area yang ada juga sangat bervariasi. Ada rest area yang cukup terawat, tapi ada juga yang tak terawat. Eits, yang perlu diingat bahwa sepanjang Gerbang Tol Kayu Agung dan Gerbang Tol Keramasan belum ada rest area yang berdiri. Jadi, sebaiknya kamu cermat dalam memilih rest area, ya!
Tarif tol Lampung-Palembang
Saya mulai perjalanan menyusuri tol Lampung-Palembang dari Gerbang Tol Natar. Gerbang tol yang berada di wilayah Lampung Selatan ini tepat berada di kilometer 96. Selanjutnya, saya menyusuri jalan tol Lampung-Palembang hingga keluar di Gerbang Tol Kayu Agung di kilometer 329. Di gerbang tol ini, saya membayar biaya sebesar 230 ribu rupiah.
Perjalanan pun dilanjutkan hingga menuju Gerbang Tol Keramasan di kilometer 367. Biaya yang harus dibayarkan pada gerbang tol ini adalah sebesar 50 ribu rupiah. Jadi, total tarif yang harus dibayarkan dari Gerbang Tol Natar ke Gerbang Tol Keramasan adalah sebesar 280 ribu rupiah. Sedangkan jarak keseluruhan yang ditempuh sebesar 271 kilometer. Menurut kamu gimana nih, Brightees? Worth it gak?
Mau coba jalan tol Lampung-Palembang?
Nah, demikian sekelumit pengalaman saya mencicipi jalan tol Lampung-Palembang yang warbiyasah ini. Kehadiran jalan tol ini merupakan berkah bagi Provinsi Lampung maupun Sumatera Selatan, karena terbukti mampu meningkatkan geliat pariwisata masing-masing daerah. Semoga makin banyak jalan tol yang bisa hadir menghiasi Lampung, terutama jalan tol menuju Liwa, kota kelahiran bebsu. Biar mudik ke Liwa bisa lebih cepat gituu, hahahaha. Kalau kamu udah coba jalan tol Lampung-Palembang belum nih, Brightees?
Leave A Comment