Sebelum menentukan diagnosis penyakit jantung, dokter akan selalu melakukan pemeriksaan penyakit jantung terlebih dahulu. Jadi gak sembarangan diagnosis, terkadang prosesnya panjang banget, tergantung tingkat keparahan suatu penyakit.

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, bebeb suami (bebsu) pernah merasakan nyeri dada sebelah kiri. Karena gejala tersebut mirip dengan serangan jantung, maka dokter melakukan berbagai pemeriksaan penyakit jantung. Nah, apa saja pemeriksaan penyakit jantung yang pernah dicicip oleh bebsu? Cari tahu di sini yuk!

Kenapa harus dilakukan pemeriksaan penyakit jantung?

Ceritanya tuh bebsu pernah merasakan gejala serangan jantung, dimana dadanya terasa nyeri seperti tertekan, tertusuk, dan terbakar. Nyeri tersebut menjalar ke lengan dan menimbulkan sensasi seperti kesetrum. Selain itu, bebsu juga merasakan mual, muntah, kaki dan tangan kesemutan, serta muncul keringat dingin di sekujur tubuh. Eh tapi keringat dinginnya bukan karena mandi kembang tengah malam ya.

Setelah curhat ke dokter dan dirawat di rumah sakit, bebsu menjalani serangkaian pemeriksaan penyakit jantung. Karena eh karena, semua gejala yang dirasakan tuh mirip banget sama serangan jantung. Pemeriksaan ini dilakukan tahap demi tahap sesuai urutan urgensinya, dan membutuhkan waktu berhari-hari. Jadi kudu sabar banget ya.

Baca juga: Nyeri Dada Sebelah Kiri Bukan Berarti Serangan Jantung, Jangan Panik!

5 Jenis pemeriksaan penyakit jantung

Sebenarnya pemeriksaan penyakit jantung tuh banyak banget, tapi bebsu hanya mencicip lima jenis pemeriksaan saja. Apakah itu? Lanjut baca di bawah ya!

1. Pemeriksaan riwayat kesehatan

Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode wawancara antara dokter dan pasien. Pertanyaan yang diajukan seputar pola hidup, seperti kebiasaan merokok dan minum alkhohol. Tentu saja bebsu gak ngelakuin dua-duanya, jadi aman ya.

Pertanyaan lain tentang riwayat penyakit, seperti penyakit darah tinggi, kolesterol, dan diabetes. Alhamdulillah bebsu juga lolos karena gak punya riwayat penyakit tersebut.

Pertanyaan lain adalah penyakit yang diturunkan dari orangtua. Nah, kalau yang ini sih bebsu gak lolos seleksi. Karena dari ayah dan ibu mertua tuh punya riwayat gangguan jantung. Almarhumah ibu mertua meninggal dunia diduga akibat angina alias angin duduk. Sedangkan almarhum ayah mertua meninggal karena pembengkakan jantung dan terinfeksi virus COVID-19. Pertanyaan tersebut di atas menjadi catatan dokter untuk melakukan tahap pemeriksaan penyakit jantung selanjutnya.

Baca juga: 5 Cara Menghadapi Masalah Hidup, Bikin Kamu Lebih Semangat!

2. Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan kedua yang dijalankan oleh bebsu adalah EKG atau yang biasa dikenal dengan istilah rekam jantung. Dari namanya aja udah ketahuan ya kalau Pemeriksaan ini dilakukan untuk merekam aktivitas kelistrikan pada jantung. Dengan pemeriksaan EKG ini, dapat mendeteksi kelainan yang terjadi pada struktur dan irama jantung.

Dada bebsu yang bidang melintang itu ditempeli beberapa elektroda berkabel yang terhubung dengan mesin perekam sinyal listrik jantung.

Mesin tersebut akan merekam aktivitas listrik jantung selama beberapa menit. Biasanya, hasil pengukuran akan berupa grafik yang dicetak pada sebuah kertas. Pemeriksaan EKG ini dilakukan berkali-kali, biasanya sebelum dan setelah minum obat.

3. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan penyakit jantung yang dijalani bebsu selanjutnya adalah pemeriksaan darah yang dilakukan dalam tiga tahapan. Adapun elemen yang diperiksa adalah hematologi lengkap, kolesterol, gula darah, troponin, dan high sensitivity C-reaktif protein (HS-CRP).

Pemeriksaan tahap pertama adalah hematologi lengkap, yang dilakukan untuk mengetahui kadar eritrosit, leukosit, dan trombosit. Hasilnya, ketiga elemen darah tersebut dalam batas normal.

Setelah itu, pemeriksaan tahap kedua pun dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol dan gula darah. Sebelum melakukan pemeriksaan tersebut, bebsu diharuskan berpuasa selama dua belas jam. Hanya diperbolehkan minum air putih saja selama sedang berpuasa.

Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa kadar kolesterol dan gula darah bebsu dalam batas normal. Jadi, kemungkinan nyeri dada sebelah kiri yang dirasakan bebsu tuh bukan dikarenakan adanya penumpukan kolesterol dan gula darah di pembuluh darah jantung.

Pemeriksaan tahap ketiga yang dilakukan adalah pengukuran troponin dan HS-CRP. Troponin adalah protein yang terdapat dalam otot jantung dan otot rangka. Jika terjadi serangan jantung yang merusak otot jantung, maka troponin akan dilepaskan ke pembuluh darah. Nah, jika kadar troponin dalam darah tinggi, maka hal tersebut menjadi salah satu indikasi adanya serangan jantung.

Sedangkan pemeriksaan HS-CRP adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada peradangan dalam tubuh. Jika hasil pemeriksaan HS-CRP tinggi, maka dapat menandakan indikasi adanya penyakit kardiovaskular. Alhamdulillah hasil pemeriksaan troponin dan HS-CRP bebsu tuh aman.

 

Baca juga: Disentil oleh Sang Pencipta Karena Terlalu Percaya Diri, Jangan Ditiru!

4. Stress test

Pemeriksaan penyakit jantung yang dicicip oleh bebsu selanjutnya adalah stress test, atau yang lebih dikenal dengan treadmill. Disebut begitu karena menggunakan alat treadmill selama pemeriksaan berlangsung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kinerja jantung ketika tubuh melakukan aktivitas.

Sebelum melakukan stress test, selang infus yang terpasang di tangan bebsu dilepas terlebih dahulu. Daripada nyangkut kan ya, bisa panjang urusan. Elektroda berkabel dipasang pada area dada, dan terhubung ke mesin elektrokardiogram.

Selanjutnya bebsu mulai melakukan atraksi di atas treadmill selama beberapa menit. Mulai dari berjalan pelan, berjalan cepat, berlari kecil, hingga berlari cepat. Setidaknya ada lima level kecepatan yang harus dijalankan.

Tapi sayangnya, bebsu Cuma sampai level 4 aja. Alasannya sih bukan karena dadanya sakit, tapi kakinya gak kuat berlari cepat. Maklum aja karena bebsu emang jarang olahraga.

Nah, selama melakukan atraksi di treadmill, dokter akan mengukur kinerja jantung pada layar monitor. Alhamdulillah selama melakukan treadmill, jantung bebsu tidak terasa nyeri. Irama nafas juga teratur, dan dada gak terasa sesak. Cuma kakinya aja sih yang gak kuat, yang lain aman terkendali.

5. Ekokardiografi

Pemeriksaan penyakit jantung yang terakhir dilakukan oleh bebsu adalah ekokardiografi, atau biasa dikenal dengan USG jantung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat gambaran struktur jantung dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Ekokardiografi bisa mengetahui kelainan struktur jantung, aliran darah, hingga pembuluh darah.

Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi berbaring, dengan menggerakkan transducer, yaitu sensor elektroda yang digerakkan di sekitar dada bebsu. Pokoknya serupa dengan USG kehamilan gitu deh, atau USG perut dan lainnya.

Alhamdulillah hasil ekokardiogram juga bagus. Tidak ada indikasi kelainan struktur jantung, aliran darah lancar, dan tidak terlihat sumbatan pada pembuluh darah.

Karena seluruh pemeriksaan penyakit jantung yang dijalankan bebsu bagus, maka dokter menyimpulkan bahwa nyeri dada sebelah kiri yang dirasakan bebsu bukan indikasi serangan jantung. Jadi pemberian obat-obatan jantung dihentikan, dan pemeriksaan juga dihentikan.

Sebenarnya masih banyak jenis pemeriksaan penyakit jantung lain yang tersedia.  Tapi karena dengan lima pemeriksaan tersebut di atas dinyatakan sudah cukup untuk menentukan diagnosis, maka selesai deh pemeriksaannya. Alhamdulillah ya. Semoga pengalaman dari bebsu ini bisa bantu kamu yang sedang cari informasi pengalaman mengikuti pemeriksaan penyakit jantung dari sudut pandang pasien. Ada yang pernah coba pemeriksaan lain? Cerita yuk di kolom komentar!