Pernah gak sih kamu merasa terlalu percaya diri dalam hidup? Percaya diri itu emang penting banget, asal dalam jumlah yang cukup. Kalau porsi percaya diri berlebihan, pastinya gak bagus deh. Nah, saya pernah ngerasa terlalu percaya diri hingga akhirnya dapat sentilan dari sang pencipta. Kalau yang sentil suami sih seru ya, sentil-sentil manja hahaha.
Gimana jadinya kalau yang kasih sentilan itu sang pemilik semesta? Masih berasa seru gak ya? Biar gak penasaran, lanjut baca artikel ini ya!
Kenapa bisa timbul rasa terlalu percaya diri?
Hidup saya tuh lempeng-lempeng aja, rasanya terlalu banyak nikmat yang dirasakan dibandingkan ujian. Selama menjalani kehidupan di dunia, saya Cuma pernah injak kerikil kecil dan gak pernah tersandung batu besar, apalagi nyemplung sungai. Pokoknya endes banget lah hidup ini kakaks!
Dibesarkan dalam keluarga harmonis yang berkecukupan meski tidak mewah, menjalani sekolah dan perkuliahan dengan lancar, cari kerja dimudahkan, cari jodoh kayak di jalan tol, pas nikah uenak pol, dapat anak kembar cewe dan cowo pula. Kurang apalagi coba?
Nah, di saat itulah rasa terlalu percaya diri itu datang. Saya percaya diri banget kalau kehidupan saya akan lempeng dan lancar jaya hingga tiba waktu kembali ke sang pencipta. Allah SWT tuh sayang banget sama saya, dan pastinya gak bakal kasih ujian yang berat, saya pikir sih gitu.
Ternyata saya salah besar. Saya tenggelam dalam rasa percaya diri berlebihan dan diselimuti dengan kelalaian. Padahal mah harusnya sadar ya, para nabi aja yang jelas kesolehannya masih dapat ujian berat dari Allah SWT. Lah saya yang remah-remah Khong Guan ini masa iya gak dikasihujian? Tak semudah ituRonaldo!
Coba tebak, sentilan apa yang saya dapat sebagai ganjaran dari rasa terlalu percaya diri? Satu nikmat yang dulu saya anggap biasa, tapi ketika diambil, efeknya luar biasa. Satu nikmat yang dulu saya anggap kecil, tapi ketika direnggut, dampaknya besar bagi kehidupan.
Allah SWT mengambil cahaya dari hidup saya. yes, the real light. Mata saya perlahan tidak bisa menangkap cahaya, dan akhirnya dunia saya menjadi gelap. Saya menjadi tunanetra di tahun 2018.
Seketika rasa percaya diri saya hilang, saat itu dunia saya terasa hancur lebur, dan tak punya semangat untuk menjalani hidup. Gak koq, saya gak ingin bunuh diri karena takut masuk neraka haha. Tapi saat itu benar-benar bingung mau jalani hidup dengan cara apa.
Koq bisa tiba-tiba jadi tunanetra?
Kalau kamu punya pertanyaan kayak gini, tos dulu kita. Saya juga dulu nanya gini samaAllah SWT. Banyak banget pertanyaan dengan rumus 5W 1H yang saya tanyakan di tengah kegelapan yang melanda.
koq saya bisa jadi tunanetra? Kenapa harus saya? saya salah apa? Koq Allah tega giniin saya? gimana pekerjaan, rumah tangga, dan anak-anak saya? saya harus gimana?
Terlalu banyak pertanyaan di benak saya ketika itu. Saya gak habis pikir, kenapa saya yang dipilih untuk menjadi tunanetra, emang dosa saya sebesar itu kah? Kan banyak koruptor di luar sana yang bisa dijadiin tunanetra, kenapa jadi saya yang dipilih?
Saya yang gak punya riwayat sakit berat dan rajin olahraga, tiba-tiba saja terserang penyakit langka. Kadar trombosit dalam darah meningkat signifikan dan tidak terkontrol, yang disebut trombositosis esensial. Keren kali nama penyakitnya haha. Akibatnya, terjadi sumbatan di pembuluh darah mata hingga menyebabkan matinya syaraf mata, yang disebut stroke mata. Trus kenapa saya bisa sakit?
Setiap waktu, saya terus mencari jawaban atas semua pertanyaan itu. Saya tenggelam dalam duka berlebihan, gak mampu terima kenyataan, dan terus berupaya cari kesembuhan. Saya hampir menjadi gila karena belum menemukan jawaban dan malah semakin terpuruk dalam kegelapan.
Trus, sudah ketemu jawabannya?
Seiring berjalannya waktu, jawaban atas berbagai pertanyaan akhirnya saya temukan. Prosesnya gak gampang kak, penuh derai air mata loh huhu. Setelah enam bulan menjadi tunanetra, saya akhirnya bisa ikhlas dan menerima takdir yang telah ditetapkan dari sang Khalik.
Saya enyahkan ego, akui segala dosa, dan pasrahkan diri di hadapan sang pencipta. Saya ikrarkan bahwa saya telah menerima segala takdir, berpasrah diri, dan mengakui segala dosa. Saya terus berkomunikasi dengan Allah SWT dan mengharap ampunan dari-Nya.
Saat itulah Allah SWT menunjukkan kemurahan hati-Nya. Perlahan cahaya hidup saya kembali. Eits, bukan berarti saya bisa melihat lagi ya, saya tetap menjadi tunanetra koq. Cahaya mata saya memang sudah hilang, tapi kehidupan saya kembali bersinar.
Berbagai kemudahan saya rasakan. Saya mulai bisa beraktivitas seperti sedia kala, bercengkrama dengan handphone dan laptop, dan kembali bekerja di instansi saya. hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dulu saya pikir kalau sudah jadi tunanetra ya gak bisa ngapa-ngapain, ternyata salah besar kakaks!
Kekhawatiran akan bahtera rumah tangga yang saya jalani akan hancur, ternyata gak terjadi. Sampai saat ini, suami saya alhamdulillah masih setia pada istri tunanetranya yang imut ini haha. Bahkan kami mendapat anugerah tambahan momongan, sehingga kini tiga anak menghiasi hari-hari saya dan suami.
Terbukti ya, di balik kesulitan ada buanyak sekali kemudahan. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?
Kapok gak ngerasa terlalu percaya diri?
Wah pastinya kapok donk. Gak mau lagi deh bergumul dengan rasa terlalu percaya diri, karena konsekuensinya berat banget. Jujur aja ya, konsekuensi yang saya dapat tuh butuh perjuangan untuk dilalui.
Banyak banget lika-liku yang harus dihadapi, rasa sakit yang teramat sangat, dan perih yang begitu mendalam. Seriusan, ini Cuma saya aja yang bisa hadapi, kamu jangan ya. Kamu cukup bayangin aja dari cerita-cerita yang akan saya tulis secara mendetail di artikel selanjutnya. Asal gak bosen aja bacanya haha.
Niat awal saya membuat blog ini pun sebenarnya ingin berbagi cerita pengalaman hidup yang saya alami. Tujuannya apa? Supaya kamu bisa mengambil pelajaran dari kesalahan yang pernah saya lakukan, dan agar kamu gak mengalami kejadian yang sama. So sweet banget kaaan?
Nah, sekian dulu penggalan cerita mendapat sentilan akibat terlalu percaya diri. Semoga bisa menginspirasi kamu dan semakin memotivasi kamu yang lagi dapat ujian dalam hidup. Tetap semangat kakak! Ada yang lagi dapat ujian juga gak nih? Yuk, cerita di kolom komentar!
Leave A Comment