Siang itu matahari bersinar terik, tapi tak menyurutkan antusiasme para ombay akas yang hadir di Aula Sudirman Makorem 043/Gatam. Ombay akas yang berarti nenek dan kakek dalam bahasa Komering, tampak khusyuk mengikuti acara silaturahmi keluarga besar Rumpun Iwari Surabaya Komering (RISUKO).

RISUKO merupakan komunitas yang beranggotakan warga Surabaya Komering, sebuah desa nan asri di Banding Agung, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan. Kampung halaman ayah saya ini terkenal akan buah dukunya yang rasanya manis semanis gajian di awal bulan. Selain manis, duku Komering sangat minim biji dan daging buahnya putih bersih. Sluurp, jadi ngiler!

Anyway, komunitas RISUKO tentunya ditujukan sebagai ajang silaturahmi para warga yang telah merantau ke berbagai daerah di Indonesia. Termasuk ayah saya yang merantau dari kampung halamannya ke Bandarlampung pada desember 1976. Wah, ternyata udah 48 tahun aja ayah merantau!

Baca juga: 5 Cara Menghadapi Masalah Hidup, Bikin Kamu Lebih Semangat!

Acara silaturahmi keluarga besar RISUKO ini diinisiasi oleh Danrem 043/Gatam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M. yang juga merupakan warga Surabaya Komering. Jadi terharu, seorang Danrem yang tersohor ini memiliki inisiatif tinggi untuk mengadakan acara besar ini. Bayangkan aja, sekira enam ratus anggota RISUKO dari berbagai daerah hadir pada Sabtu 21 Desember lalu.

Tak hanya dari Lampung, hadir pula para kerabat dari Jakarta, Bandung, hingga sumatra Selatan. Kebayang donk serunya? Gak Cuma ombay akas aja yang hadir, para muda-mudi hingga anak-anak yang imut kiyut turut meramaikan acara ini. Saya gak mau ketinggalan pastinya untuk hadir bareng bebsu dan kiddos.

Coba tebak siapa yang paling antusias mengikuti acara silaturahmi keluarga besar RISUKO? Pastinya si ayah! Dari jauh-jauh hari ayah sudah wanti-wanti agar saya dan adik meluangkan waktu untuk hadir bersama para suami dan cucunya. Ayah happy banget karena bisa kumpul bareng saudara sesuku sepenanggungan.

Terlebih, ayah ditunjuk sebagai salah satu pengisi acara “hiringhiring”. Ini merupakan acara berbalas pantun dalam bahasa Komering. Pantun terkait kehidupan sosial disenandungkan dengan irama yang indah. Ah, kalau soal beginian mah ayah saya emang jagonya!

Baca juga: Ujian untuk Hidup atau Hidup untuk Ujian?

Acara silaturahmi keluarga besar RISUKO juga dimeriahkan oleh tarian adat hingga menyanyikan lagu kebangsaan Komering berjudul “ombay akas”. Pada kesempatan ini, Danrem Rikas Hidayatullah menyampaikan sambutannya yang begitu hangat. Sembari mengenang kampung halaman, ia mengajak seluruh anggota RISUKO untuk saling mempererat persaudaraan meski berjauhan. Menurutnya, kebersamaan ini merupakan memori yang harus disimpan untuk diwariskan kepada anak cucu.

Emang terasa banget sih suasana kekeluargaan di acara ini. Senang banget rasanya mendengar ombay akas saling menebar canda tawa dalam bahasa Komering. Pak komandan juga mencairkan suasana dengan memberi saweran lembaran uang berwarna merah. Wah, para ombay auto ngumpul!

Sudah dijamu makan siang, para tamu dibikin happy dengan souvenir berupa tumblr dan sarung bermotif loreng. Si abang aja happy banget dapat sarung bermotif loreng ini. Saking semangatnya, langsung dipakai salat tanpa dicuci. Soalnya berasa banget jadi tentara kalau pakai sarung ini. Ngakak sih bang!

Baca juga: Membuat Resolusi Tahun Baru, Penting Gak Sih?

Acara silaturahmi keluarga besar RISUKO menjadi kenangan akhir tahun yang indah. Kumpul bersama, bercanda tawa, hingga mengenang indahnya kampung halaman sungguh menyejukkan jiwa. Terima kasih banget untuk Danrem Rikas Hidayatullah atas kepedulian yang tinggi terhadap para warga RISUKO. Semoga akan ada acara begini lagi ya pak. Salamku di ubak!