Ada yang pernah ngalamin gak nih, tiba-tiba dada sebelah kiri terasa nyeri dan tertekan? Pasti mikirnya langsung serangan jantung deh. Karena serangan jantung kan identik dengan nyeri dada sebelah kiri. Padahal nyeri dada sebelah kiri itu gak selalu berarti kamu kena serangan jantung loh.

Ternyata ada buanyak sekali penyebab nyeri dada sebelah kiri. Salah satunya seperti yang dialami bebeb suami (bebsu) di Juni 2022 lalu. Gimana cerita lengkapnya? Simak sampai habis ya!

Gimana awal terasa nyeri dada sebelah kiri?

Alkisah selepas maghrib di hari Jumat, bebsu merasakan gak enak badan. Perut terasa mual dan ingin muntah, tangan terasa sedikit kesemutan. Mikirnya sih enter wind alias masuk angin biasa. Karena bebsu tuh emang sering masuk angin, bestie banget lah sama si masuk angin ini.

Pertolongan pertama yang saya lakukan adalah membalurkan punggungnya dengan minyak kayu putih kesayangan keluarga, apalagi kalau bukan cap Lang. lalu dilanjutkan dengan bobo syantik, harapannya sih tubuhnya bisa pulih kembali. Biasanya kalau Cuma masuk angin mah cukup dipijat dengan minyak kayu putih, langsung enakan badannya.

Ternyata bebsu gak bisa tidur nyenyak dan gelisah banget. Tengah malamnya, gejala yang dirasakan semakin parah. Ia muntah beberapa kali, nyeri dada seperti tertekan yang menjalar hingga ke lengan, tangan dan kaki terasa kesemutan, hingga keluar keringat dingin. Badannya pun terasa lemas dan wajahnya pucat pasi.

Nah, di saat itulah kepanikan melanda seisi rumah. Gejala tersebut kan sangat khas serangan jantung. Bebsu diantar oleh ayah saya ke UGD rumah sakit terdekat yang berjarak sekitar sepuluh menit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Baca juga: Disentil oleh Sang Pencipta Karena Terlalu Percaya Diri, Jangan Ditiru!

Pengobatan apa yang dijalani?

Selama tiga hari dirawat di rumah sakit, bebsu diberi obat pereda nyeri, penurun kolesterol, dan pengencer darah. Padahal setelah dilakukan cek darah, kadar kolesterol dalam keadaan normal di bawah 200mg/dL. Jadi bingung juga deh, kenapa dikasih penurun kolesterol ya?

Setelah dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram alias EKG, dinyatakan bahwa aliran listrik jantung bebsu lemah. Atas dasar itulah, dokter spesialis jantung yang merawatnya mendiagnosis adanya penyempitan pembuluh darah jantung. Hal inilah yang dituding sebagai penyebab  aliran darah ke jantung menjadi terhambat dan listriknya menjadi lemah.

Duh, shock lah ya hati adinda mendengar diagnosisnya. Aduhai serem banget, udah kebayang hal yang tidak-tidak aja. Belum siap kalo terjadi apa-apa sama bebsu, plis ah jangan tinggalkan akuuu.

Berhubung biaya rumah sakit ditanggung oleh asuransi plat merah, setelah tiga hari dirawat, bebsu diharuskan rawat jalan saja dengan terapi obat-obatan. Padahal kondisi bebsu tuh lemah loh, gerak dikit aja capek, nyeri dada kadang sliweran dateng. Mbok ya dituntasi pemeriksaannya pakai alat yang lebih canggih, biar diagnosisnya pasti dan bisa ditentukan tindakan selanjutnya. Tapi ya udahlah ya, akhirnya dirawat di rumah saja.

Baca juga: 5 Cara Menghadapi Masalah Hidup, Bikin Kamu Lebih Semangat!

Apakah terapi obat-obatan berjalan lancar?

Terhitung hari kedua menjalani perawatan di rumah dengan obat-obatan saja, nyeri dada sebelah kiri kembali terjadi di malam hari. Nyeri tersebut baru berkurang setelah bebsu minum obat penghilang nyeri dua dosis. Tapi, kali ini nyeri dada sebelah kiri yang dirasakan tuh berbeda dengan sebelumnya.

Jika pada kasus pertama, nyeri yang dirasakan seperti tertekan  dan tertindih benda yang berat. Tetapi, pada kasus kedua, dada terasa seperti tertusuk dan terbakar. Kalau diibaratkan, rasanya seperti dikasih balsem yang hot banget, panasnya gak ilang-ilang.

Akhirnya bebsu kembali dirawat di rumah sakit selama empat hari. Tapi kali ini dirawat  di rumah sakit yang berbeda. Dengan harapan tindakan yang dilakukan lebih baik lagi.

Pada rumah sakit kedua, perawatan yang dilakukan lebih baik dari sebelumnya. Bebsu menjalani tes enzim jantung melalui cek darah. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan EKG, treadmill, dan USG jantung. Lebih lengkap bukan?

Diagnosa akhirnya gimana?

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih intensif, ternyata nyeri dada sebelah kiri yang dirasakan bebsu bukan karena penyempitan pembuluh darah jantung atau masalah jantung lainnya. Alhamdulillah ya Allah.

Lah trus apa donk? Ternyata itu Cuma muscle pain alias nyeri otot aja pemirsah. Sama deh kayak nyeri otot di kaki kalau kebanyakan lari, tapi nyeri otot yang dirasakan bebsu tuh di dada. Makanya gejalanya mirip banget kayak serangan jantung.

Dokternya aja mengakui kalau nyeri dada yang dirasakan bebsu tuh khas serangan jantung. Tapi doi gak mau buru-buru diagnosis, harus dilakukan pemeriksaan secara lebih mendalam. Sampai akhirnya doi yakin bahwa jantung bebsu dalam keadaan baik.

Apa sih penyebab dan cara pencegahan Muscle Pain?

Dokter yang merawat bebsu menyatakan bahwa nyeri otot dada bisa disebabkan oleh kelelahan dan banyak pikiran. Ya kayaknya emang bebsu tuh banyak pikiran, mikirin ngurusin istrinya yang banyak mau wahaha.

Untuk mencegah hal tersebut, bebsu dianjurkan agar mulai menerapkan pola hidup sehat. Pastinya jangan asal makan dan rajin berolahraga. Eh sebenernya tuh bebsu jaga makan banget loh. Bebsu tuh mengurangi makan junk food, gorengan, dan menghindari gula. Beda banget sama saya yang pemakan segala. Tapi emang bebsu kurang olahraga sih. Palingan Cuma sekali sepekan.

Sepertinya bebsu juga harus menjalani hidup lebih santai deh, gak boleh terlalu banyak target. Harus ikutin lagunya bang Rhoma, harus santai biar otot tidak tegang, dada jadi lapang, dan umur jadi panjang. Amiiin.

Yak, semoga kisah ini bisa jadi informasi buat kamu bahwa nyeri dada sebelah kiri itu gak selalu serangan jantung. Jangan-jangan Cuma muscle pain seperti yang dialami bebsu. Atau malahan karena kantong baju kamu tebel dan terlalu banyak duit. Horang kayaaa. Kalau kamu, pernah punya pengalaman nyeri dada sebelah kiri gak? Yuk, cerita di kolom komentar!