Hai, Brightees! Setelah sebelumnya cerita tentang keguguran karena blighted ovum dan depresi pasca keguguran tersebut, kali ini saya ingin berbagi tentang program hamil. Padahal kan baru aja menikah, kenapa saya buru-buru ikutan program hamil? Lalu apa aja program hamil yang saya ikuti? Daripada penasaran, simak cerita lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Keguguran karena Blighted Ovum, Kisah Pilu Akhir Tahun yang Tak Terlupakan
Alasan Ikut Program Hamil Segera Setelah Menikah
Sekira satu bulan pasca keguguran akibat blighted ovum, saya dan bebsu memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan. Niatnya sih hanya ingin mengetahui kondisi rahim pasca keguguran. Takutnya kan rahim belum bersih dan masih ada sisa-sisa peninggalan bersejarah. Jadilah saya berkonsultasi dengan dokter Tigor, salah satu dokter kandungan senior di kota saya.
Setelah dilakukan pemeriksaan ultra sonografi (USG), dokter mengemukakan bahwa rahim saya udah bersih dan tak ada sisa kehamilan sebelumnya. Namun, ia menyarankan agar rahim diistirahatkan selama tiga bulan agar bisa pulih sempurna sebelum kehamilan selanjutnya.
Lalu, saya tetiba ngide untuk nanyain program hamil kepada si dokter. Secara kan saya baru aja mengalami keguguran, dan pastinya ingin segera hamil lagi untuk mendapatkan keturunan. Namun, menurut sang dokter, pasangan suami istri yang baru menikah kurang dari satu tahun tak perlu mengikuti program hamil. Cukup menerapkan pola hidup sehat dan berhubungan tanpa alat kontrasepsi, Insya Allah akan segera hamil. Ini berlaku hanya untuk suami istri yang tak memiliki masalah kesuburan.
Nah, berhubung saya dan bebsu baru empat bulan menikah dan tak terdeteksi ada masalah kesuburan, dokter tak menyarankan program hamil apapun. Ia hanya meresepkan vitamin dan hormon kesuburan supaya sel telur saya sehat dan siap dibuahi tiga bulan ke depan.
Baca juga: Jangan Disepelekan! Keguguran Akibat Blighted Ovum Bisa Sebabkan Depresi
Cari Second Opinion, Pokoknya Kekeuh Mau Program Hamil
Dasar ngeyel, saya tetap aja penasaran dan cari dokter kandungan lain sebagai second opinion. Namanya juga usaha, kan? Pilihan tertuju pada dokter Azman Roni yang cukup tersohor di kota saya. Hadudu dokter ini tuh rama banget, gak bosen juga jawabin pertanyaan pasien yang cerewet macam saya.
Seperti yang dilakukan dokter Tigor, dokter Azman pun bertanya banyak hal. Mulai dari usia pernikahan, riwayat keguguran, kondisi kesehatan, hingga riwayat penyakit bawaan. Jawabannya pun serupa dengan dokter Tigor, bahwa sebenarnya saya gak membutuhkan program hamil tertentu untuk segera memiliki keturunan. Dokternya tuh ketawa ajakarena baru aja nikah udah pingin program hamil. Namanya juga pasien ngeyel kan, hahaha.
Dokternya sih mengerti kondisi saya yang cemas karena pernah mengalami keguguran sebelumnya. Ia paham betul bahwa saya ingin mempersiapkan rahim saya sebaik mungkin untuk kehamilan berikutnya. Serius ini dokter ngerti banget gimana perasaan perempuan, so sweet!
Akhirnya sang dokter memberikan tips jitu untuk segera memiliki keturunan. Tips yang diberi adalah menjadwalkan berhubungan dengan bebsu. Wah, gimana tips detailnya?
Baca juga: Kenali Terapi Oksigen Hiperbarik yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh
Tips Ampuh Program Hamil dengan Penjadwalan Berhubungan, Beneran Ampuh!
Dokter Azman mulai mengambil secarik kertas dan menanyakan siklus menstruasi saya. Untungnya, saya tahu bahwa siklus menstruasi saya adalah 28 hari. Selanjutnya, sang dokter mengatakan bahwa masa subur biasanya ada di pertengahan siklus menstruasi. Dengan demikian, hari keempat belas dari hari pertama menstruasi adalah perkiraan masa subur.
Nah, ia mewajibkan saya dan bebsu berhubungan di hari ke 13, 14, dan 15 karena sel telur lagi bagus-bagusnya. Ia pun melihat ke arah kalender dan menuliskan tanggal di secarik kertas. Sambil menyerahkan ke bebsu, ia bilang bahwa tiga tanggal penting ini jangan sampai terlewatkan.
Ia juga berpesan agar menjaga asupan makanan dan tetap menjalankan pola hidup sehat. Saya dan bebsu gak boleh kecapean dan stres. Sebab, hal tersebut bisa memicu produksi sperma dan sel telur yang buruk. Pokoknya sang dokter wanti-wanti harus rileks dan santai. Enjoy aja kakaks!
Baca juga: Tugas MC Mengenalkan Pembicara jadi Hal Penting di Sebuah Acara, ini alasannya!
Lalu, Hasilnya Gimana?
Setelah sebelumnya mengalami keguguran akibat blighted ovum dan depresi pasca keguguran, Allah SWT benar-benar telah menyiapkan rencana terindah buat saya dan bebsu. Terus berdoa, pasrah, hingga menjalankan pola hidup sehat dan melakukan penjadwalan berhubungan sesuai saran dokter Azman ternyata sangat ampuh loh, Brightees. Dua bulan setelah berkonsultasi dengan dokter Azman, saya pun dinyatakan hamil. Alhamdulillah ya Allah.
Jika kamu sedang berikhtiar untuk memiliki keturunan, mungkin tips di atas bisa membantu kamu. Sebab, saya dan bebsu telah mencobanya dan alhamdulillah berhasil. Namun, ingatlah bahwa ikhlas dan doa juga harus disertakan di setiap ikhtiar program hamil dalam bentuk apapun. Buat para pejuang dua garis biru, tetap semangat! Nantikan artikel selanjutnya tentang kehamilan kembar yang saya jalani, ya!
Leave A Comment