Tahukah kamu, Brightees? Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit kelainan darah langka trombositemia esensial, loh! Penyakit ini membuat penderitanya memiliki kadar trombosit yang melebihi batas normal di dalam tubuh. Untuk itu, dokter lazimnya akan memberi terapi obat untuk mengontrol kadar trombosit dan mencegah terjadinya gumpalan darah. Setidaknya ada enam daftar obat bagi penderita trombositemia esensial yang harus saya konsumsi setiap hari. Lumayan banyak, kan?

Ketika divonis mengidap penyakit kelainan darah langka di 2018 silam, dokter wanti-wanti banget untuk rutin minum obat yang segambreng ini. Awalnya sih saya protes keras. Masa iya harus minum obat setiap hari seumur hidup? Nasib ginjal saya gimana, donk? Dokternya sih senyum-senyum doank dan bilang bahwa ini prasyarat untuk dapat bertahan hidup. Ya udah akhirnya pasien ngeyel ini menyerah dan nurut apa kata dokter, hahaha.

Nah, pada artikel ini, saya akan menjelaskan jenis, fungsi dan harga obat bagi penderita trombositemia esensial berdasarkan pengalaman saya sebagai pasien. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kamu yang punya kerabat pengidap trombositemia esensial, ya! Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Dikira Sakit Maag, Ternyata Idap Penyakit Kelainan Darah Langka Trombositemia Esensial. Waspadalah!

1.      Daftar obat bagi penderita trombositemia esensial pertama: penurun kadar trombosit

Berhubung jumlah trombosit di tubuh saya selalu meningkat setiap hari, maka saya wajib banget minum obat yang mampu mengurangi kadar trombosit. Thromboreductin 0,5 mg adalah obat yang disarankan oleh dokter untuk mengontrol kadar trombosit di dalam tubuh saya. Obat produksi Combiphar ini mengandung zat aktif Anagrelide. Zat ini memiliki kemampuan menghalangi proses produksi trombosit sehingga jumlah trombosit di dalam darah dapat terjaga.

Berbentuk kapsul, salah satu daftar obat bagi penderita trombositemia esensial ini dikemas dalam sebuah botol plastik. Di dalam satu kemasan terdapat 42 butir obat dengan dosis satu butir obat setiap hari. Soal harga, thromboreduktin dapat dibeli dengan harga Rp2.750.000. Dengan demikian, sebutir obat ini senilai 65 ribu rupiah. Wah, bisa beli tiga mangkuk bakso, nih!

2.      Hydroxyurea

Serupa dengan thromboreduktin, obat ini juga mampu mengurangi kadar trombosit di dalam darah. Akan tetapi, obat ini juga berfungsi menurunkan elemen darah lain, seperti eritrosit dan leukosit. Wajar saja, karena hydroxyurea memang golongan obat yang digunakan sebagai kemoterapi untuk berbagai penyakit kanker darah. Jadi, gak Cuma kadar trombosit aja yang bisa dikurangi dengan obat ini.

Daftar obat bagi penderita trombositemia esensial ini diproduksi oleh Dipa Pharmalab yang berupa kapsul. Di dalam setiap kotak, terdiri dari lima puluh butir hydorxyurea yang dapat dibeli dengan harga Rp 400 ribu.

Baca juga: Pengalaman 2 kali Cuci Otak dengan Metode DSA untuk Atasi Stroke

3.      Antiplatelet

Brightees, masih ingatkah kamu dengan fungsi trombosit? Ya, trombosit berperan dalam terjadinya pembekuan darah. Ketika ada luka di tubuh, trombosit akan menempel satu sama lain untuk membentuk bekuan darah yang mampu menutup luka. Karenanya, trombosit bersifat cenderung mudah menempel dan menggumpal. Kadar trombosit yang tinggi pada pasien trombositemia esensial akan menyebabkan tingginya risiko terbentuknya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Hal inilah yang memicu terjadinya stroke dan serangan jantung.

Nah, untuk itulah saya membutuhkan obat antiplatelet bernama clopidogrel 75 mg. Salah satu daftar obat bagi penderita trombositemia esensial ini berbentuk tablet dengan kemampuan anti agregasi platelet. Akibatnya, platelet atau trombosit tak mudah menempel satu sama lain dan menghindari terbentuknya gumpalan darah di tubuh. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, kamu bisa mendapatkan satu kotak clopidogrel sejumlah tiga puluh butir dengan harga Rp 90 ribu.

4.      Pengencer darah

Akibat penyakit trombositemia esensial, saya mengalami penyumbatan pembuluh darah di area otak yang disebut cerebral venous sinus thrombosis (CVST). Agar penyumbatan pembuluh darah tak kembali terulang, dokter meresepkan obat pengencer darah dengan merek Lixiana 60 mg. Obat ini memiliki kandungan yang mampu membuat darah saya lebih encer sehingga dapat menyusuri pembuluh darah dengan aman.

Salah satu daftar obat penderita trombositemia esensial ini berbentuk tablet berjumlah 28 butir di setiap kotak. Untuk dapat membeli obat ini, saya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 800 ribu. Dosis obat ini adalah setengah butir sehari, sehingga setiap kemasan Lixiana akan bertahan untuk waktu dua bulan lamanya.

Baca juga: 11 Manfaat Aerobik yang Luar Biasa Bagi Tubuh Kamu, Mantul Banget!

5.      Suplemen zat besi

Nah, untuk suplemen zat besi sejatinya sih gak pernah diresepkan oleh dokter hematologi yang menangani saya. Suplemen bernama Feritrin ini saya konsumsi ketika masa kehamilan anak ketiga. Dan ternyata suplemen ini mampu membantu dalam mengontrol kadar trombosit. Entah kenapa, sejak minum suplemen ini, saya hanya butuh mengonsumsi satu butir penurun trombosit setiap harinya. Jadi, ya udah deh terusin aja minumnya meski gak hamil lagi! Lagipula harganya sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 90 ribu untuk tiga puluh butir Feritrin.

6.      Vitamin D

Last but not least, terselip vitamin D pada daftar obat bagi penderita trombositemia esensial yang saya konsumsi setiap hari. adalah merek Blackmores, vitamin D  yang dijual seharga Rp 150 ribu di pasaran. Vitamin ini turut menghiasi hari-hari saya untuk menghindari efek negatif dari penggunaan thromboreduktin dalam jangka panjang. Konon kabarnya, thromboreduktin akan menyebabkan berkurangnya vitamin D jika dikonsumsi dalam jangka wwaktu yang panjang. Jadi, sedia payung sebelum hujan, sedia vitamin D sebelum defisiensi datang!

Vitamin D Blackmores dikemas dalam botol kaca berisi enam puluh kapsul berselaput bening. Lucunya lagi, vitamin ini tuh kalau beli di baby shop akan lebih murah dibandingkan jika beli di apotek. Hmm, kenapa ya?

Nah, demikian rincian daftar obat bagi penderita trombositemia esensial yang setiap hari saya konsumsi. Karena banyak obat yang masuk ke dalam tubuh, jangan lupa untuk minum air putih yang banyak ya, Brightees! Adakah yang penderita trombositemia esensial atau punya kerabat yang menderita penyakit ini? Saling sharing, yuk!