Lampung,Pandemi rupanya tidak merontokkan perputaran roda ekonomi para penjual kue tradisional asal Lampung. Kudapan tradisional yang bernama Legit Gulung Mini tetap diminati penggemarnya, terutama yang menyukai camilan.

“Alhamdulillah meskipun pandemi, saya mampu menjual 1.000 buah legit gulung mini pada Ramadan 2021,”, ujar Apridayani penjual legit gulung mini ketika diwawancarai di Bandarlampung pada Jumat, 21 Mei 2021.

Apridayani memulai usaha toko online bernama Warung Bunda Amanda pada 2018 yang menjual beraneka macam camilan. Baru pada 2021 ia memutuskan untuk menjual legit gulung mini. Ia ingin kue tradisional khas Lampung lebih terjangkau di kantong warga Lampung.

Baca juga:   Rimba Food Court, Pilihan Tempat Makan di Taman Safari Saat Liburan

Legit gulung mini ukuran panjang 20 cm dengan diameter 4 cm dijual dengan harga Rp 50 ribu. Terdapat lima varian rasa yaitu original, keju, coklat, prune, dan buah-buahan. Legit gulung mini rasa prune merupakan varian yang paling diminati dan banyak dicari pembeli.

Kue yang berbahan dasar kuning telur, tepung terigu, butter, dan susu ini banyak disukai pelanggan Apridayani lantaran harganya yang hanya Rp 50 ribu per sepuluh potong.

“Legit gulung mini ini benar-benar juara karena rasanya sangat enak, lembut, dan tidak terlalu manis. Terdapat keju parut di lapisan kue yang menambah rasa menjadi lebih nikmat. Harga sangat terjangkau sehingga saya dapat membeli untuk hidangan saat idulfitri,”, ujar Seni seorang pembeli saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat, 21 Mei2021.

Baca juga:   Cari Tempat Buka Puasa di Bandar Lampung? ke Branche Resto Aja!

Sayangnya, keterbatasan kapasitas produksi dan pekerja membuat Apridayani membatasi pesanan dari pelanggan pada bulan Ramadhan. “Saya harus menambah pekerja menjadi enam orang yang semula hanya dua orang,” kata Apridayani.

Apridayani pun membagikan tips agar usaha kuliner dapat bertahan selama pandemi. Salah satunya dengan rajin berinovasi dan memiliki strategi pemasaran yang jitu melalui media sosial. “Media sosial harus dimanfaatkan untuk menjangkau pembeli yang lebih luas cakupan wilayahnya,” katanya.

Berkat pemasaran yang tepat, Legit Gulung Mini Apridayani dipesan pelanggan yang ada di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bogor, Cirebon hingga Yogjakarta.

Penjualan online seperti yang dilakukan Apridayani merupakan bagian penerapan pembatasan sosial yang menngharuskan masyarakat melakukan interaksi secara digital. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan, bulan kedua setelah pandemi terdapat kenaikan 400% toko online di Indonesia.