Menghirup oksigen murni pada ruangan dengan tekanan udara tinggi adalah prinsip utama terapi oksigen hiperbarik. Dengan begitu, paru-paru akan mampu menampung lebih banyak oksigen dan menyalurkannya ke seluruh tubuh. Oksigen murni yang dihirup dapat membantu meningkatkan perbaikan sel tubuh yang lebih cepat. Karenanya, terapi oksigen hiperbarik mampu mengatasi berbagai penyakit. Lalu, apa saja sih, penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik?

Nah, pada artikel ini, saya akan berbagi cerita tentang berbagai pasien yang pernah menjalani terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintoharjo. Setelah sebulan menjalani terapi ini, saya bertemu dengan ragam pasien dengan penyakit yang beragam pula. Dari mereka, saya jadi tahu ragam cerita tentang penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut!

1.      Dekompresi akibat menyelam

Penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik pertama adalah dekompresi. Penyakit satu ini kerap dialami oleh para penyelam. Ketika naik ke permukaan laut, dekompresi dapat dialami karena adanya perubahan tekanan udara yang terlalu cepat. Akibatnya, nitrogen akan membentuk gelembung udara di aliran pembuluh darah.

Saya pernah bertemu dengan pasien yang mengalami dekompresi. Pria berusia sekira lima puluh tahun ini mengalami dekompresi akibat melakukan penyelaman. Ia ditemukan tak sadarkan diri di dalam laut dengan kondisi wajah telah membiru. Seketika ia diberi pertolongan pertama dan menjalani terapi oksigen hiperbarik.

Pria ini mengalami gangguan saraf sehingga kesulitan saat berjalan. Ketika diajak berbicara, ia juga terdengar agak kesulitan. Menurut keterangan sang istri, kondisi pria ini jauh lebih baik setelah menjalani beberapa kali terapi oksigen hiperbarik. Pria asal Lampung ini rela jauh-jauh ke Jakarta untuk mengikuti terapi oksigen hiperbarik dan memulihkan kondisi tubuhnya.

Baca juga: Kenali Terapi Oksigen Hiperbarik yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh

2.      Gangguan pendengaran mendadak

Seorang perawat wanita yang berkerja di Hyperbaric Center RS Mintoharjo menceritakan pengalamannya mengikuti terapi oksigen hiperbarik. Suatu ketika, ia mengalami gangguan pendengaran pada salah satu telinga. Mendadak telinganya terasa sakit dan tak bisa mendengar. Tak jelas apa penyebab sakitnya itu, ia disarankan untuk menjalani terapi oksigen hiperbarik. Sekira lima sesi terapi telah dijalankan, akhirnya pendengarannya pun kembali seperti sedia kala.

3.      Kehilangan penglihatan mendadak

Penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik lainnya adalah kehilangan penglihatan mendadak. Seorang perawat pria mengisahkan bahwa pasien yang mengalami penyakit ini pernah ikut dalam terapi oksigen hiperbarik. Kabarnya, pria ini gemar mengonsumsi minuman beralkohol. Akibatnya, penglihatannya tetiba menjadi gelap dan seketika mengikuti terapi ini. Menurut sang perawat, pasien tersebut berhasil sembuh dan dapat melihat seperti sedia kala.

Baca juga: 5 Prosedur Sebelum Terapi Oksigen Hiperbarik yang Super Ketat

4.      Keracunan nikotin akibat merokok

Seorang pria muda pernah bercerita kepada saya penyakit yang dideritanya. Menurutnya, kakinya terasa sakit dan mulai menghitam akibat keracunan nikotin. Ia memang seorang perokok berat yang mampu menghabiskan puluhan batang rokok dalam sehari. Akibat kebiasaan buruknya itu, jaringan di kakinya mulai rusak dan sulit untuk digerakkan.

Dokter menyarankan dirinya menjalani terapi oksigen hiperbarik untuk mengembalikan jaringannya yang rusak. Penuh harap, pria ini ingin dapat sembuh kembali dan berjanji tak bersentuhan dengan rokok lagi. Semangat ya, mas!

5.      Penyembuhan luka karena diabetes

Brightees, apakah kamu punya luka yang tak kunjung sembuh akibat diabetes? Terapi oksigen hiperbarik mungkin bisa bantu kamu sembuhkan luka di tubuh. Seperti kisah seorang ibu yang pernah saya temui pada sesi terapi. Ia memiliki luka pada bagian jari kaki yang nyaris membusuk.

Setelah tiga kali menjalani terapi, ibu tersebut menyampaikan bahwa lukanya berangsur membaik. Bahkan, kakinya harus dibungkus plastik pada sesi terapi karena banyaknya cairan luka yang keluar. Katanya sih, cairan tersebut mengindikasikan bahwa luka sedang mengalami proses penyembuhan. Semoga segera sembuh ya, bu!

Baca juga: 11 Manfaat Aerobik yang Luar Biasa Bagi Tubuh Kamu, Mantul Banget!

6.      stroke, salah satu penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik

Rasanya stroke adalah penyakit populer yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik. Sebab, saya banyak menemukan pasien penderita stroke yang mengikuti terapi ini. Yang paling saya ingat betul adalah seorang pria penderita stroke yang sangat sulit untuk bergerak. Bahkan, ia masuk ke dalam ruangan terapi sambil berbaring di atas ranjang.

Saya tak pernah mengobrol dengannya, sehingga tak tahu banyak tentang kondisi penyakitnya. Menurut keterangan dari beberapa pasien lainnya, pria tersebut sudah beberapa kali menjalani terapi hiperbarik ini.

7.      Sindrom Guillain Barre

Penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik satu ini tergolong langka. Saya aja baru tau kalau ada penyakit semacam ini. Adalah seorang pria paruh baya yang bercerita bahwa ia mengidap penyakit Sindrom Guillain Barre. Akibatnya, otot tangannya melemah dan sulit untuk digerakkan. Bahkan untuk sekadar menandatangani dokumen saja ia tak bisa.

Pria ini mengaku telah menjalani terapi oksigen hiperbarik setahun lamanya. Secara rutin ia mengikuti terapi ini, bahkan ia tak lagi mampu menghitung berapa banyak sesi terapi yang telah diikuti. Saking seringnya! Menurutnya, tangannya perlahan mulai bisa digerakkan seperti sedia kala.

Baca juga: MC Disabilitas Netra VS MC Awas, Simak Bedanya!

8.      Saraf kejepit, penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik

Satu lagi penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik adalah saraf kejepit. Seorang wanita muda mengeluhkan nyeri pada pinggang bertahun-tahun lamanya. Ia didiagnosa mengalami saraf kejepit dan disarankan untuk mengikuti terapi ini. Rutin menjalani terapi oksigen hiperbarik, ia merasa nyeri yang ada perlahan teratasi. Sakitnya masih ada, tapi tak separah sebelum emngikuti terapi ini. Begitulah menurut ceritanya.

9.      Hanya ingin bugar dan merawat kecantikan

Nah, ini adalah pasien yang tergolong unik karena tak menderita penyakit apa pun. Seorang wanita paruh baya mengaku rutin menjalani terapi oksigen hiperbarik hanya untuk menjaga kebugaran tubuh dan kecantikannya. Ya Allah, horang kayaaa! Ia telah merasakan khasiat terapi ini yang mampu membuat tubuhnya fit setiap hari dan kulitnya menjadi kencang layaknya masih muda belia. Gak heran ia rela bolak-balik ke RS Mintoharjo demi menjalani terapi oksigen hiperbarik.

Nah, demikian beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik. Semua pasien ini saya temui dan ajak ngobrol ketika menunggu sesi terapi dimulai. Saya memang sering bertanya kepada pasien yang ada untuk mengetahui penyakit apa yang diderita dan pengalaman mereka mengikuti terapi ini. Dan ternyata, cukup banyak penyakit yang bisa diatasi dengan terapi oksigen hiperbarik. Semoga artikel ini membantu kamu ya, brightees!