Sudah ku bilang cinta itu menyakitkan Berani mendekat artinya kau siap rasakan nyeri Perih teramat sangat yang menyayat hati Buatmu tersedu tersengal habis napas Sudah ku bilang jangan terjerat rayuan gombalnya Berpura peduli berusaha menarik
Aku selalu suka menatap langit kala Ramadan Biru dan begitu menenangkan Dengan kerlip bintang berhamburan Menebar cahaya gemerlapan Aku selalu suka menatap rembulan kala Ramadan Cahayanya mengagumkan Setia disana meski tertutup awan Menjaga malam tanpa
Berlari aku disana Di hamparan rerumputan hijau nan luas Yang berbaris tanpa sela Tanpa alas kaki berlari Sentuhan rerumputan lembut terasa di telapak kaki Kala itu langit bersih membiru Tanpa awan putih yang menggelayut manja
Manakala langkah menjejak di atas percaya Terhampar pelita bahagia di ujung sana Harap tawa suka cita iringi kita Penuh kasih saling terjalin cinta Sepuluh tahun kita rajut asa Susun mimpi dari pilar solid Menjulang tinggi
Kukira Kura-kura Lemah lembut jelajahi dunia Ternyata kau buaya muara Bermoncong lebar banyak bicara Predator ganas bergigi tajam Merobek hati layaknya sajam Cari mangsa untuk dirajam Ternyata kau buaya muara kejam Kukira kura-kura Nyaman dengan
Ruang sunyi terdiam penuh arti Rasakan lima pasang mata yang menyorot tajam Pada perempuan buta dan lelaki penjaganya Sorot kaku yang menghakimi Penuh prediksi tak mau peduli Permadani kaisar nan halus diam tak bergerak Dengar
Siapa sangka kini hadirnya selalu kunanti? Ia yang dulu kubenci karena tinggalkan resah hati Datang membawa asing yang gelap pekat tak berarti Lalu kembali bawa warna yang menggoda dan pergi lagi Aku benci dia yang
Lirih sepi menyapa Merayu dalam kesunyian Bisikkan kata tanpa rupa Menebar jerat kesedihan Harap aku terjebak terlenakan Dalam buai kesepian Rasakan perih yang menusuk Dan rindu bertumpuk Aku menggoda sepi Yang gagal benamkan lara Sepi
Santun tuturmu lemahkan ego Sahaja pribadimu rekatkan raga Tiada rikuh saat bersama Tiada kelu tersisa Bunda.. Hangat kasihmu semukan mentari Cahaya cintamu tundukkan rembulan Kau kikis pilu di sanubari Kau pupus sendu di relung
Allah cintaimu dengan cara yang indah Ia sayangimu lebihi sayang ibu pada anak Ia jagamu setiap waktu tak kenal lelah Ia melihatmu setiap detik Ia penuhi kebutuhan hidup Ia kabulkan doa Ia jamin
