Jika mendengar kata metamorfosa, apa sih yang ada di benak kamu, Brightees? Pastinya langsung kepikiran ulat yang jadi kupu-kupu cantik, atau kecebong yang jadi katak, kan? Nah, kalau ditengok dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, metamorfosa tuh artinya perubahan bentuk atau susunan, dengan kata lain bisa juga sebagai peralihan bentuk. Ternyata gak Cuma kupu-kupu aja yang bisa mengalami metamorfosa, kehidupan yang saya jalani juga gak lepas dari berbagai perubahan dan peralihan.

Seperti metamorfosa hidup yang baru aja saya alami ini. Mau tahu cerita lengkapnya? Cus, langsung kepoin di bawah ini!

Mengingat kembali kisah di Secapa

Akhir 2014, saya berdiri di Auditorium Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri sebagai master of ceremony (MC) pernikahan anak pertama dari atasan saya. Secapa Polri merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi calon perwira dari anggota kepolisian Republik Indonesia yang terletak di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Meski diperuntukkan sebagai tempat pendidikan para calon perwira, auditorium Secapa Polri sejatinya dapat disewakan untuk acara pernikahan.

Baca juga: Terungkap! Ini Rahasia di Balik Kesuksesan Menjadi Content Writer dan Blogger bagi Disabilitas Netra

Momen ini lekat di ingatan karena memiliki arti yang cukup mendalam di hati. Alasannya karena ini kali pertama saya ngemsi di tempat yang jauh dari kota kelahiran saya, Bandar Lampung. Selain itu, saya juga masih menyandang status sebagai pengantin baru. Jadi, sekalian kerja, nyambi bulan madu sama bebsu. Asyiiik banget, kan?

Seingat saya, di depan auditorium terdapat lapangan yang luas dan tangga yang cukup tinggi untuk menuju ke ruang auditorium. Menurut saya sih tangga ini khas banget, jadi seperti di istana negeri dongeng gitu. Atau saya aja yang kebanyakan nonton film Disney nih, hahaha. Selain itu, suasana di Secapa Polri tuh asri banget dan tertata rapi. Ditambah sejuknya udara pegunungan bikin tambah syahdu suasana.

Baca juga: Ada Anak Bertanya pada Emaknya, Deep Talk Session!

Dan, metamorfosa pun terjadi

Siapa sangka, sembilan tahun kemudian, saya kembali menjejakkan kaki di Secapa Polri. Kembali berdiri di sini, namun dengan berbagai metamorfosa yang saya alami. Metamorfosa pertama, tentu saja dari nama tempat yang sudah berubah menjadi Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri. Entah sejak kapan tempat ini berubah nama, namun sepertinya perubahan ini demi menegaskan kembali fungsi dari lembaga pendidikan dan pelatihan ini.

Lalu, metamorfosa kedua tampak dari tujuan saya berada di tempat ini. Jika dahulu saya menjalankan tugas sebagai MC, kini tujuan saya berada di sini adalah demi menghadiri pelantikan adik ipar yang lulus menjadi seorang perwira polisi. Sungguh tak disangka, kembali lagi ke sini dengan tujuan yang berbeda.

Baca juga: Disabilitas Netra Lebih Berisiko Alami Terjatuh dan Terbentur, Mitos Atau Fakta?

Tak cukup sampai di situ, ada metamorfosa lain yang saya rasakan. Saya gak Cuma didampingi bebsu saja, tapi juga bersama kiddos dan anggota keluarga lainnya. Hal ini tentu saja membuat momen semakin berkesan karena bisa bersama orang terkasih. Di sisi lain, saya bisa cerita ke kiddos tentang pengalaman saya dan bebsu ada di tempat ini dahulu kala sebelum mereka lahir ke dunia.

Terakhir, metamorfosa yang menurut saya paling cetar. Apalagi kalau bukan kondisi penglihatan yang sudah jauh berbeda. Sembilan tahun silam, saya masih bisa melihat secara jelas suasana kemeriahan pesta pernikahan dan wajah orang-orang yang hadir kala itu, termasuk wajah bebsu yang rupawan. Tapi kini, semua elemen visual hanya bisa saya rasakan dengan indra lain.

Saya dapat mengetahui suasana di Setukpa Polri yang cukup ramai dari suara gelak tawa dan percakapan orang di sekitar. Begitu pun dengan hembusan angin dan terik matahari yang menyentuh kulit, mampu menggambarkan kondisi udara di sana. Kalau mau tahu elemen visual yang lebih detail, tinggal tanya kepada ayah saya yang selalu setia jadi pendamping ketika jalan ke luar kota. Ayah saya jago banget loh, untuk urusan deskripsiin objek apa pun yang saya tanya. Aylopyu pull deh, yah!

Baca juga: Mencicipi Tol Lampung-Palembang, Plesiran ke Palembang Jadi Lebih Cepat!

Semua ini keren banget sih, membuktikan kalau metamorfosa akan terjadi di setiap diri manusia, bahkan tanpa disangka-sangka. Seperti halnya Secapa yang bermetamorfosa menjadi Setukpa, sya pun mengalami begitu banyak metamorfosa dalam hidup yang lebih mendewasakan. Metamorfosa yang sudah digariskan Sang pemilik kehidupan dengan alur cerita yang tak pernah bisa ditebak, namun memiliki banyak pelajaran yang maha indah. Nah, kalau kamu, metamorfosa apa sih yang pernah kamu alami, Brightees?